BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk layanan
pemberian bantuan kepada individu yang mempunyai suatu masalah. Layanan
bimbingan dan konseling ini dapat dibagi menjadi 2, yakni bimbingan konseling
individu dan bimbingan konseling kelompok. Bimbingan konseling individu
dilakukan secara sendiri atau individual saja, tidak ada orang lain yang ikut
di dalamnya kecuali konselor dan individu itu sendiri. Sedangkan bimbingan dan
konseling kelompok itu dilakukan secara bersama-sama dan berkelompok. Biasanya
disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan apa yang sedang dihadapi atau
berdasarkan masalah-masalah yang sama antara seseorang dengan orang lainnya.
Dengan adanya pengelompokkan ini akan dapat lebih mudah untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan cara berkelompok.
Dalam layanan bimbingan konseling kelompok ini juga
akan dibahas tentang bagaimana tahap-tahap perkembangan kelompok.
Tahap-tahap perkembangan kelompok ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau
panduan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok, dan yang
selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
ciri-ciri bimbingan kelompok?
2. Bagaimana
ciri-ciri konseling kelompok ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
ciri-ciri bimbingan kelompok.
2. Mengetahui
ciri-ciri konseling kelompok.
3. Untuk
memenuhi kriterian penilaian tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling
Kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kelompok
Istilah kelompok merupakan istilah yang sudah
dikenal secara luas dan umum digunakan sehari-hari; misalnya kelompok belajar,
kelompok bermain, kelompok pecinta alam, dan sebagainya. Meskipun demikian,
kalau mahasiswa diminta untuk mengemukakan pengertian kelompok maka akan
diperoleh pengertian yang berbeda-beda. Untuk memperoleh pemahaman yang sama
yang dapat mengacu kepada pengertian yang lebih umum tentang pengertian
kelompok, perlu dikemukakan pendapat dari beberapa ahli. Webster (dalam Tatiek
Romlah,1989: 22) mengemukakan bahwa:
“Kelompok adalah dua
atau lebih benda atau orang yang membentuk suatu pola atau suatu unit pola,
satu kesatuan orang-orang atau benda-benda yang membentuk suatu unit yang
terpisah, suatu himpunan, suatu satuan, atau suatu objek yang mempunyai
hubungan, kesamaan, atau sifat-sifat yang sama.”
Kemp (1970) menyatakn bahwa kelompok adalah “dua
atau lebih organisme yang saling berinteraksi dalam usaha mencapai tujuan
bersama untuk pemuasan kebutuhan masing-masing anggota kelompok”. Sedangkan
Shaw (1981) mengemukakan bahwa kelompok adalah “dua atau lebih orang yang
saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain dalam cara-cara tertentu
yang seorang anggota mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggota yang lain”.
Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa kelompok adalah kumpulan dua atau lebih orang yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Adanya
interaksi yang dinamis antara sesama
anggota kelompok
b. Adanya
saling ketergantungan yang positif diantara sesama anggota kelompok
c. Adanya
hubungan akrab diantara sesama anggota kelompok
d. Adanya
kemauan dan kesukarelaan diantara masing-masing anggota kelompok
e. Adanya
hubungan yang didasarkan atas peranan-peranan dan norma tertentu
f. Adanya
saling mempengaruhi dan dipengaruhi antar sesama anggota kelompok.
Bimbingan
kelompok merupakan salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada sejumlah orang atau beberapa orang dengan memanfaatkan
dinamika kelompok untuk memperoleh informasi dan pemahaman baru dari topik yang
dibahasnya.
2.2 Ciri-ciri
bimbingan kelompok :
Istilah bimbingan kelompok, khusus
digunakan di institusi pendidikan sekolah dan menunjuk pada sejumlah siswa dan
mahasiswa yang dikumpulkan bersama untuk kegiatan bimbingan. Dalam hal ini,
kelompok dapat terdiri atas mereka yang sudah tergabung dalam suatu satuan
untuk kegiatan pengajaran seperti satuan kelas tertentu, tingkatan kelas
tertentu yang terdiri atas beberapa satuan kelas, dan semester yang mengikuti
program studi tertentu. Atau ciri-ciri yang lain sebagai berikut :
·
Masalah yang dihadapi
relatif sama.
·
Konseli bersedia
dilayani secara kelompok.
·
Umumnya merupakan upaya
prefentif.
·
Bimbingan individu
melalui prosedur kelompok.
·
Memanfaatkan dinamika
kelompok.
Bimbingan kelompok sangat efektif
untuk memperoleh informasi dari individu, untuk menerima dukungan sosial,
mengembangkan makna dari permasalahan yang ada, memperoleh keterampilan, dan
berperilaku yang adaptif dengan cara mengatasi permasalahan yang ada (Mc Rae
& Smith, dalam Roberts, et.al., 2002:427). Selain itu dalam
bimbingan kelompok (Roberts, et.al., 2002:428) dapat berbagi cerita dan
saling mendengarkan cerita dari teman yang lain dalam anggota kelompok
tersebut, hal ini untuk membuat netral perasaan dan menjaga perasaan tersebut.
2.3 Ciri-ciri Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan salah satu
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok secara
terpadu dalam pelaksanaan layanan bimbigan dan konseling disekolah. Sebagai
kegiatan. layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat
memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Setiap sekolah harus membuat perencanaan program
yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan
dan konseling. Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan
yang dialokasikan menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan
sarana/prasarana untuk mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan
sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan,
yaitu peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada
bermacam-macam jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan
dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan dan
konseling kelompok.
Konseling
kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
(klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan
yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah
masalah pribadi yang dialami masing-masing anggota kelompok.
Ciri-Ciri Konseling Kelompok :
1.
Kegiatan konseling kelompok
bersifat preventif (pencegahan), dengan konseling kelompok diharapkan klien
termotivasi untuk dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan potensi yang
dimilikinya,
2.
Kegiatan konseling kelompok
bersifat perbaikan, dalam hal ini biasanya digunakan bagi individu yang
mempunyai perilaku suka menyalahkan diri sendiri (self-defeating behavior),
tetapi memiliki potensi untuk menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan
konseling,
3.
Kegiatannya biasanya berpusat
pada hal-hal yang khusus seperti masalah pendidikan, pekerjaan, sosial, dan
pribadi dari kesepakatan anggota kelompok,
4.
Pembicaraannya bersifat
rahasia,
5.
Kegiatan ini merupakan hubungan
antar pribadi yang menekankan pada proses berfikir secara sadar, perasaan dan
perilaku anggotanya,
6.
Kegiatan ini berkaitan erat
dengan penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu selama hidupnya,
7.
Konseling kelompok menumbuhkan
empati dan dorongan yang memungkinkan terciptanya rasa saling percaya dan
saling peduli yang diawali antar sesama anggota kelompok dan antar sesama
anggota kelompok dengan konselor,
8.
Kegiatan konseling kelompok
biasanya dilakukan di dalam situasi kelembagaan, contohnya di sekolah.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan kelompok adalah salah satu
layanan BK yang diberikan kepada sekelompok konseli dengan memanfaatkan
dinamika kelompok untuk memperoleh informasi, wawasan, pemahaman baru terhadap
permasalahan.
Konseling
kelompok adalah suatu layanan BK yang diberikan kepada sekelompok konseli
dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mengentaskan masalah-masalah
pribadi yang dirasakan oleh masing-masing anggota kelompok.
Ciri-ciri bimbingan kelompok : Masalah
yang dihadapi relatif sama. konseli
bersedia dilayani secara kelompok,
umumnya merupakan upaya prefentif, bimbingan individu
melalui prosedur kelompok, memanfaatkan
dinamika kelompok, konseli
diharapkan dapat mengembangkan diri kearah penyelesaian masalah.
Ciri-ciri konseling kelompok : Kegiatan
konseling kelompok bersifat preventif (pencegahan), kegiatan konseling
kelompok bersifat perbaikan, dalam hal ini biasanya
digunakan bagi individu yang mempunyai perilaku suka menyalahkan diri sendiri
(self-defeating behavior), tetapi memiliki potensi
untuk menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan konseling, kegiatannya biasanya
berpusat pada hal-hal yang khusus seperti masalah pendidikan, pekerjaan,
sosial, dan pribadi dari kesepakatan anggota kelompok, pembicaraannya bersifat
rahasia, kegiatan
ini merupakan hubungan antar pribadi yang menekankan pada proses berfikir
secara sadar, perasaan dan perilaku anggotanya, kegiatan ini berkaitan
erat dengan penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu selama
hidupnya, konseling
kelompok menumbuhkan empati dan dorongan yang memungkinkan terciptanya rasa saling percaya dan saling peduli yang diawali antar sesama
anggota kelompok dan antar sesama anggota kelompok dengan konselor, kegiatan konseling
kelompok biasanya dilakukan di dalam situasi kelembagaan, contohnya di
sekolah.
3.2 Saran
Kita sebagai calon konselor dituntut harus memiliki
pengetahuan serta wawasan yang luas tentang
bimbingan dan konseling kelompok, karena pada zaman sekarang ini banyak
penyimpangan prilaku yang dialami peserta didik yang tidak sepatutnya dilakukan
pada usianya sekarang.
Selain dari itu kita sebagi calon
peserta didik kita dituntut untuk mampu mengembnagkan potensi yang dimiliki
siswa seperti, bakat, minat, serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno.1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
(Dasar dan profi). Jakarta:Ghalia Indonesia.
Hartinah,
Sitti.2009.Konsep Dasar
Bimbingan Kelompok..Bandung:
Refika Aditama.
No comments:
Post a Comment