HUBUNGAN KE-BK-AN
DENGAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
I.
BIMBINGAN
KONSELING
1. Bimbingan
Definisi
Bimbingan menurut beberapa ahli :
a)
Menurut Prayitno & Erman Amti
(1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu
dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
b)
Menurut Rochman Natawidjaja (1981)
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel
& Sri Hastuti 2007:29).
c)
Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan
adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan
individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya.
d)
Menurut Miller (1961) menyatakan
bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian
diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada
sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.
e)
Menurut Arthur J. Jones (1970)
mengartikan bimbingan sebagai "The help given by one person to another in
making choices and adjustment and in solving problems". Pengertian
bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses
bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing
membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan,
menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S.
Willis 2009:11).
f)
Menurut Moegiadi (1970) bimbingan
berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam
hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri
dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan
konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel & Sri Hastuti
2007:29).
g)
Menurut Andi Mappiare (1984)
berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok
bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar
klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).
h)
Menurut Surya (1988) mengutip
pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang
diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia
untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri,
mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul
bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).
Dalam mendefinisikan istilah
bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan
pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan
memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian
bantuan.
2. Konseling
Definisi
konseling menurut beberapa ahli :
a)
Menurut Berdnard & Fullmer
,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu
dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal
tersebut.
b)
Menurut Bimo Walgito (1982:11)
menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam
memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan
keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan menyetir (to steer).
Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari
kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah
atu jenis layanan bimbingan.
c)
Menurut James P. Adam yang dikutip
oleh Depdikbud (1976; 19) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara
dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli)
supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah
hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
d)
Menurut Smith,dalam Shertzer &
Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor
membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn
pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
e)
Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan
Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yang(a)terjadi antara
dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam
suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan
perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
Dapat
disimpulkan bahwa Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap
muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam
hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
3. Bimbingan
Konseling
a) Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu Serangkaian kegiatan berupa
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada konseli dengan cara tatap muka,
baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan
untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus
dan sitematis.
b)
Bimbingan Konseling yaitu suatu
bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya se_optimal mungkin secara mandiri.
Dari semua pendapat di atas dapat
dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to
face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang
dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu
dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup.
II.
Fungsi dan tujuan BK di Sekolah
Fungsi
dari bimbingan dan konseling di sekolah dianaranya :
1. Fungsi pemahaman, yaitu
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya(potensinya) dan
lingkunganya ( pendidikan, pekerjaan, dan norma agama ).
2. Fungsi preventif, yaitu fungsi
yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak di
alami oleh konseli ( siswa ).
3. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi
Bimbingan dan Konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
lainnya. Konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Teknik bimbingan yang dapat
igunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok, atau
curah pendapat (brai storming ), home room, dan karya wisata.
4. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi
yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan
kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut pribadi, sosial,
belajar, maupun karier. Teknik yang digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
5. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli ( siswa ) memilih kegiatan
ekstra kurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu bekerja sama
dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi
membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/madrasah dan staf, konselor,
dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
7. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan diri dan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki
kekeliruan dalam berpiki, berperasaan, dan bertindak (berkehendak). Konselor
melakukan intervensi (memberi perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
pikir yang sehat, rasional, dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat
menghantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
9. Fungsi fsilitasi, memberi
kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal, serasi, selaras,dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling
untuk membantu konseli supaya dapa menjaga diri dan mempertahankan situasi
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini menfasilitasi konseli
agar terhindar dari kondisi-kondisi yang
akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang
menarik, kreatif, dan fakultatif (pilihan)sesuai dengan minat konseli
III.
Pelestarian
Kata
pelestarian berasal dari kata “lestari” yang berarti tetap seperti keadaan
semula, tidak berubah, bertahan kekal. Kemudian mendapat tambahan pe dan
akhiran an, menjadi pelestarian yang berarti; (1) proses, cara,
perbuatan melestarikan; (2) perlindungan dari kemusnahan dan kerusa-kan,
pengawetan, konservasi; (3) pengelolaan sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan manjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.
Pelestarian
adalah pengelolaan sumber daya alam yg menjamin pemanfaatannya secara bijaksana
dan menjamin kesinambungan persediaannya dng tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragamannya.
IV.
Lingkungan
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di
sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan
yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang
lingkungan
hidup berarti; (1) kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; (2) lingkungan di luar suatu
organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan
manusia.
Lingkungan
hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan
sebagainya, namun dapat juga berupa sebagai lingkungan kemis maupun lingkungan
sosial. Lingkungan sosial meliputi antara lain semua faktor atau kondisi di
dalam masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis,
misalnya : ekonomi, politik dan sosial budaya.
Lingkungan
meliputi, yang dinamis (hidup) dan yang statis (mati). Lingkungan dinamis
meliputi wilayah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Lingkungan statis meliputi
alam yang diciptakan Allah swt, dan industri yang diciptakan manusia. Alam yang
diciptakan Allah, meliputi lingkungan bumi, luar angkasa dan langit, matahari,
bulan dan tumbuh-tumbuhan. Industri ciptaan manusia, meliputi segala apa yang
digali manusia dari sungai-sungai, pohon-pohon yang ditanam, rumah yang
dibangun, peralatan yang dibuat, yang dapat menyusut atau membesar, untuk
tujuan damai atau perang.
V.
Pelestarian
Lingkungan
pelestarian lingkungan hidup adalah segala daya upaya
manusia untuk melestarikan lingkungan dimana dia hidup. Upaya ini dilakukan
dengan tujuan untuk menjamin kelangsungan hidup manusia itu sendiri, sebagai
amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, dalam peran manusia sebagai pemimpin di dunia,
yang tentunya harus mengelola alam secara bijaksanan dan bertanggung jawab.
Hubungan Bimbingan Konseling dengan Pelestarian
Lingkungan Hidup adalah :
1. Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah adalah organisasi yang bernaung di
bawah institusi pendidikan (sekolah) yang pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan
untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah tersebut.
2. Pelestarian
Lingkungan
Pelestarian lingkungan adalah segala daya upaya
manusia untuk melestarikan lingkungan di mana dia hidup. Kegiatan ini meliputi
segala aspek yang berkaitan dengan penyadaran manusia tentang tanggung jawab
terhadap lingkungannya.
3. Keterkaitan
Organisasi Sekolah dan Pelestarian Lingkungan
Organisasi sekolah adalah organisasi yang bernaung di
bawah institusi pendidikan tentunya mempunyai kepentingan langsung dalam upaya
pelestarian lingkungan, karena melalui organisasi sekolah maka pendidikan
tentang kelestarian lingkungan bisa dilaksankan secara lebih efektif.
4. Ketimpangan
dalam orientasi kegiatan pendidikan
Dari beberapa kasus yang ditemui terdapat ketimpangan
dalam orientasi pendidikan khususnya di lingkup sekolah. Contoh kasus yang
terjadi adalah adanya kesulitan untuk perijinan dari sekolah untuk kegiatan
petualangan. Kasus ini sebenarnya berakar dari konsep kegiatan yang terkesan
lebih berorientasi pada aspek rekreatif dan kurang mengedepankan aspek
edukatif..Padahal sesuai statusnya sebagai pelajar tentunya aspek edukatif
seharusnya menjadi pondasi utama dalam desain kegiatannya. Dari sisi pendidik
juga muncul persepsi yang mengatakan bahwa proses pendidikan dinyatakan
berhasil dengan menggunakan parameter nilai ujian. Dari hal tersebut maka perlu
diselaraskan antara orientasi kegiatan ekstra kurikuler siswa dan kegiatan Ko
kurikuler yang diberlakukan oleh sekolah.
Terlihat
disini bahwa sekolah sangat berperan dalam pelestarian lingkungan. Dn hubungan
nya pelestarian lingkungan dengan Bimbingan Konseling adalah guru/ Konselor
dapat membuat rancangan kerja/Progja yang sesuai dengan upaya pelestarian
lingkungan sehingga anak-anak dapat berperan langsung dalam melestarikan
lingkungan. Salah satu cara Konselor atau guru BK dalam pelestarian Lingkungan
adalah dengan Melaksanakan program-program kegiatan yang berbasis lingkungan
seperti : Kegiatan sosialisasi, penghijauan sekolah, program kebersihan
lingkungan, dan Pada prinsipnya, kegiatan yang dirancang tidaklah hanya sisi
seremonial yang diutamakan, tetapi dijadikan sebagai sebuah budaya di
lingkungan sekolah masing-masing, sehingga program ini harus dilaksanakan
secara berkesinambungan dan dapat melibatkan seluruh elemen pendidikan di
lingkungan sekolah.
Peran
pendidikan khususnya pendidikan ssekolah
sangat penting bukan hanya bagi siswa tetapi bagi budaya bersih dan
sehat. Siswa memiliki antusiasme yang tinggi seandainya materi pendidikan
lingkunga hidup yang selama ini banyak diperoleh dari proses mencontoh perilaku
sekitar atau kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan oleh sekolah dapat
diformlkan dalam mata pelajaran khusus.
Sehingga
konselor harus menerapkan kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian
lingkungan agar rasa antusiasme siswa dapat terpenuhi walaupun di tingkat
sekolah belum ada mata pelajaran khusus pelestarian lingkungan ataupun
Lingkungan hidup.
No comments:
Post a Comment