BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER
“Observasi Penjurusan Studi Lanjut”
Oleh:
Muslimin : 1213052020
Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan
Bimbingan
dan konseling
Universitas
lampung
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan
guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota
masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi
anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik
memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber
bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang
sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan
menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki
tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu
mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang
cakap. Selain itu Tujuan umum dari sebuah pendidikan adalah menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Disamping itu tujuan lain dari
pendidikan terutama di SMA.
Dalam pemilihan karir, terkadang individu merasa
bingung dengan pilihan karir yang ia pilih, memiliki banyak pertimbangan,
keinginan orang tua, mengikuti karir teman, hingga tidak mengetahui minat dan
keinginannya sendiri. Sehingga hal ini akan berakibat pada pemilihan pilihan
karir yang salah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Dalam pemilihan karir juga individu memiliki banyak
peluang yang dapat ia pilih. Jika peluang itu dapat dipertimbangkan dan
diputuskan dengan benar maka individu akan bekerja dengan senang hati tanpa
adanya paksaan dari pekerjaan yang ia jalani, karena terdapat kesesuaian antara
kemampuan dan minat dari individu tersebut.Oleh karena itu untuk mengarahkan
kesesuaian pemilihan karir diperlukan serangkaian tes dan bimbingan secara baik
untuk mengarahkannya. Tes dan bimbingan pemilihan karir ini dapat dilakukan dan
merupakan tugas dari guru pembimbing untuk mengarahkannya. Dengan demikian,
para siswa yang akan melanjutkan study atau yang akan terjun langsung kedunia
kerja tentu membutuhkan bimbingan karir
secara bijaksana.
1.2.
Tujuan
penelitian
Tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah sebagaai berikut:
1.
Melatih peneliti dalam memberikan
layanan bimbingan karier
2.
Membantu siswa untuk menentukan pilihan
kariernya.
1.3. sasaran
Adapun
sasaran penulisan makalah ini adalah ditujukan kepada mahasiswa, yang di
fokuskan pada mahasiswa Uiversitas Lampung jurusan bimbingan dan konseling
semester pertama dalam mempersiapkan kematangan dalam kariernya.
1.4. topik
Manfaat
iekad dalam pemantapan rencana pilihan karier dengan tujuan memahami profesi
diri dan lingkungan yang ada pada mahasiswa, seperti bakat dan minatnya dalam
menentukan tujuan jurusannya dalam pendidikan maupun dalam dunia pekerjaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan
penelitian pemilihan karir ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Lampung.
Untuk mengetahui pemilihan dan peminatan karir dilakukan serangkaian tes yang
diisi oleh siswa. Tes ini dilakukan untuk konseling pemantapan rencana pilihan
karir siswa yang nantinya akan dianalisis dan dibimbing ileh guru pembimbing.
Serangkaian tes tersebut dinamakan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri
(IEKAD).
a.
Sasaran
Sasaran dalam
penelitian karir dengan menggunakan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD)
ini adalah mahasiswa program studi bimbingan dan konselingFakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan jumlah mahasiswa sebanyak 5 orang,
yaitu:
No
|
Nama
|
|
1
|
Aditya saputra
|
|
2
|
Ardi purnomo
|
|
3
|
Erika yulianti
safitri
|
|
4
|
Isti aristiani
|
|
5
|
Rona pertiwi
|
b.
Tempat dan tanggal waktu pelaaksanaan
Tempat pelaksanaan : Kampus FKIP Universitas Lampung
Hari/tanggal : Senin , 13 Desember 2014
Durasi :
Lamanya bimbingan 45 menit
Dilakukan
selama 2 hari
Hari
1 : Senin, 13 Desember 20 14
Hari
2 : Selasa, 14 Desember 2014
c.
Jadwal kegiatan
Dalam pelaksanaan
penelitian ini dilakukan kegiatan bimbingan karir kelompok yang di laksanakan
di halaman FKIP Universitas Lampung. Adapun kegiatan bimbingan yang telah dilakukan selama tiga 2 kali ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
·
Hari pertama
Kegiatan di hari
pertama dalam kegiatan ini adalah memperkenalkan dan menjelaskan maksud dan
tujuan dari penelitian, pengisian inventori dan memberikan pengarahan tentang
apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang akan diteliti. Selain itu dihari
pertama juga dijelaskan untuk membawa raport SMAdan STTB SMP.
·
Hari kedua
Di hari kedua ini peneliti
memberikan arahan kepada peserta bagaimana langkah-langkah pengisian lembar
kerja konseli, setelah konseli sudah paham konseli diharuskan untuk mengisi
lembar kerja. Setelah proses pengisian sudah selesai peserta mengumpulkan rapot
SMA dan STTB yang telah diinstruksikan dihari sebelumnya.
2.2 Hasil pengisian
a.
Hasil kode ringkasan
Dari pengisian
Inventori Eksplorasi Karier Arahan Diri (IEKAD) ini dapat diketahui hasil
peminatan peserta terhadap bakat kemampuan dan minat siswa terhadap karir atau
pekerjaan yang akan ia pilih. Terdapat beberapa penilaian untuk melihat bakat,
minat dan kemampuan peserta didik, diantaranya:
1.
Asesment Preferensi Kegiatan
Asesment preferensi
kegiatan adalah penilaian terhadap hobby, kemampuan, keterlampilan dan bakat yang
menarik dan mampu untuk peserta didik. Asesment preferensi kegiatan ini
merupakan penilaian terhadap bidang atau kegiatan yang telah dan masih digeluti
oleh peserta yang diteliti.
2.
Asesment Preferensi Jabatan
Asesment preferensi
jabatan adalah penilaian minat siswa terhadap suatu bidang pekerjaan yang
nantinya akan dipilih oleh siswa. Penilaian jabatan ini merupakan pilihan karir
atau jabatan yang disukai dan yang tidak disukia oleh peserta didik.
3.
Asesment Prestasi Akademik
Asesment prestasi
akademik adalah penilaian terhadap prestasi akademik yang dijalani peserta
didik pada tingkat sebelumnya. Pada penelitian ini dianalisis prestasi akademik
dari rata-rata nilai raport, dan ujian nasional (nilai akhir) peserta didik pada saat sekolah menengah pertama.
4.
Asesmen Estimasi Diri Kegiatan
Asesmen estimasi diri
kegiatan adalah penilaian terhadap diri peserta didik pada setiap kemampuan
atau keterampilan yang sesuai dengan diri peserta didik ketika bersaing atau
dibandingkan dengan teman seusianya. Asesmen estimasi diri kegiatan ini
bertujuan untuk melihat tingkatan penilaian peserta didik terhadap diri mereka
sendiri.
5.
Asesmen Estimesi Diri Jabatan
Asesmen estimasi diri jabatan
adalah penilaian terhadap diri peserta didik di setiap pekerjaan, jabatan atau
karir yang dipilih dan diminati peserta didik yang sesuia dengan minat dan
piihan mereka sendiri. Asesmen estimasi diri jabatan ini bertujuan untuk
melihat tingkatan penilaian siswa terhadap jabatan yang dipilih.
6.
Mengorganisasikan Hasil Asesment.
Mengorganisasikan hasil
asesmen adalah menghitung seberapa banyak hasil asesment yang diperoleh dari
kelima asesment yang diujikan diatas, dari pengorganisasian ini dapat diperoleh
skor total dari kelima skor yang diujikan.
No
|
Nama
|
Organisasi
Hasil Asesmen
|
Kode Ringkasan
|
|||||||
R
|
I
|
A
|
S
|
W
|
K
|
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Aditya saputra
|
78
|
80
|
87
|
87
|
98
|
85
|
W
|
A/S
|
K
|
2
|
Ardi purnomo
|
79
|
97
|
88
|
102
|
97
|
85
|
S
|
W
|
A
|
3
|
Erika yulianti
safitri
|
90
|
99
|
109
|
117
|
120
|
102
|
W
|
S
|
A
|
4
|
Isti aristiani
|
85
|
98
|
90
|
105
|
94
|
97
|
S
|
I
|
K
|
5
|
Rona pertiwi
|
82
|
98
|
97
|
106
|
105
|
103
|
S
|
W
|
K
|
7.
Tahap Penafsiran KR konseli
Pada tahap penafsiran KR konseli ini
dilakukan penafsiran karir yang dilihat dari ciri-ciri dan lingkungan yang
mengikuti arahan kode rinkasan (KR)
1.
Aditya saputra
·
Kode Ringkasan (KR): WASK. Lingkunganwirausaha adalah diantaranya menggunakan
ketrampilan-ketrampilan berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk
menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, jantan, mudah untuk
mengadakan adaptasi dengan orang lain, Semua lingkungan ini menyediakan peluang
dalam kekuatan status dan kekayaan.Sosial
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, kemanusiaan, membutuhkan perhatian, memiliki
kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapih dan teratur,
menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada
perasaan. Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan
untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan
rasa harga diri dan status. Konvensional Tipe model ini pada
umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia
menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur,
menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri
dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan
materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada
atasan.
·
Berdasarkan hasil penelitian tes yang
telah dilakukan, aditya saputramemiliki derajad kecocokan lebih besar pada Kode
Ringkasan wirausaha,sosial dan konvensional. Dimana, iamemiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain
secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri, selain itu
ia juga
senang berbicara dengan orang lain, dan senang dapat mengikuti organisasi –
organisasi yang berhubungan dengan orang banyak, dan mampu menyampaikan sesuatu
kepada orang lain dengan baik, dan memiliki perhatian yang besar kepada orang
lain. Seperi mampu dalam berwirausaha ataupun mampu menjani penggerak bagi
orang lain seperti menjani manajere
2.
Ardi purnomo
·
Kode Ringkasan (KR) : SWA. LingkunganSosial
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, kemanusiaan, membutuhkan perhatian, memiliki
kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapih dan teratur,
menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada
perasaan. Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan
kemampuan untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat
menimbulkan rasa harga diri dan status.Wirausaha
adalah diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan
berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang
lain, Semua lingkungan ini menyediakan peluang dalam kekuatan status dan
kekayaan. artistik adalah lingkungan
bebas dan terbuka yang mendukung kreativitas dan ekspresi personal. Tipe model
orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak
langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri. Berdasarkan
hasil bimbingan kelompok yang telah dilakukan.
·
Ardi purnomo memiliki kecocokan lebih besar
pada Kode Ringkasan. Sosial dan aristik Berdasarkan
penelitian tes yang telah dilakukan diidentifikasi bahwa Ainun memiliki minat
terhadap bidang sosial seperti lebih banyak berhubungan dengan orang lain jadi
apabila di klasifikasikan ardi purnomo disini cocok mengambil jurusan seperti
menolong orang lain seperti konselor, dokter perawat dan basarnas dan lain
sebagainya.
3.
Erika yulianti safitri
·
Kode Ringkasan (KR) :WSA.Wirausaha adalah diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan
berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang
lain, Semua lingkungan ini menyediakan peluang dalam kekuatan status dan
kekayaan. Sosial Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, kemanusiaan, membutuhkan perhatian, memiliki
kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapih dan teratur,
menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada
perasaan. Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan
kemampuan untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat
menimbulkan rasa harga diri dan status.Artistik adalah lingkungan bebas dan terbuka yang mendukung kreativitas dan
ekspresi personal. Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan
dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan
diri
·
Berdasarkan hasil bimbingan kelompok
yang telah dilakukan, Erika yulianti safitrimemiliki derajad kecocokan lebih
besar pada Kode Ringkasan Artistik.Berdasarkan
penelitian tes yang telah dilakukan diidentifikasi bahwa Erika yulianti safitri
memiliki minat terhadap bidang sosial seperti ilmu pendidikan sosial, selain
itu cocok di bidang sosial seperti banyak berinteraksi dengan orang lain, jiwa
sosial seperti menolong orang lain.
4.
Isti aristiani
·
Kode Ringkasan (KR) : SIK.Sosial Tipe model ini memiliki
kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang
lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara,
bersifat responsive, kemanusiaan, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan
verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapih dan teratur, menjauhkan
bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Investigasi Ciri-cirinya adalah
memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan
suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak social. Konvensional
Tipe
model ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan
verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang
teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan
diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan
materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada
atasan.
·
Berdasarkan
penelitian tes yang telah dilakukan diidentifikasi bahwa Isti aristiani memiliki
minat terhadap bidang investigasi dan konvensional. Dimana cocok di jurusan
matematika karna dia mampu memecahkan suatu masalah seperti angka, selain itu
memmpunya keterampilan menguasai orang
lain atau mempengaruhi orang lain, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang
lain
5.
Rona pertiwi
·
Kode Ringkasan (KR) : SWK. Sosial Tipe model ini memiliki
kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang
lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara,
bersifat responsive, kemanusiaan, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan
verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapih dan teratur, menjauhkan
bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga
diri dan status. Wirausaha diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbicara dalam situasi
dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain,
jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, Semua lingkungan ini
menyediakan peluang dalam kekuatan status dan kekayaan. Konvensional Tipe model ini pada umumnya
memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa
yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang
kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi
nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, mencapai tujuan dengan
mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada atasan.
·
Berdasarkan
penelitian tes yang telah dilakukan diidentifikasi bahwa Rona pertiwi memiliki
minat terhadap bidang sosial . dimana ia memiliki kemampuan
untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan
rasa harga diri dan status.
8.
Menemukan dan Membuat alternatif Karir
Berdasarkan hasil bimbingan kelompok
yang telah dilaksanakan, berikut adalah alternative pilihan karir dari siswa.
No
|
Nama
|
Alternatif KR
|
Pilihan Karir
|
|
Klasifikasi
jabatan
|
Jenis Jabatan
|
|||
1
|
Aditya saputra
|
S
|
Tenaga kerja
perkantoran
|
Manajer
perusahaan
|
2
|
Ardi purnomo
|
S
|
Sastrawan
|
Penulis
artikel
|
3
|
Erika yulianti
safitri
|
S
|
Relawan
|
Dokter,perawat,konselor
|
4
|
Isti aristiani
|
K
|
Pemimpin
|
Kepala sekolah
|
5
|
Rona pertiwi
|
S
|
Tenaga
Pengajar
|
Guru Seni
|
9.
Penetapan pilihan karir
1.
Aditya saputra
Pilihan
|
Prioritas
|
|
Klasifikasi jabatan
|
Jenis jabatan
|
|
Tenaga kerja perkantoran
|
Manajer perusahaan
|
Pertama
|
Pekerja Sosial
|
Manajer personalia
|
Kedua
|
2.
Ardi purnomo
Pilihan
|
Prioritas
|
|
Klasifikasi
jabatan
|
Jenis jabatan
|
|
Sastrawan
|
Penulis artikel
|
Pertama
|
Pekerja
Sosial
|
Anggota LSM
|
Kedua
|
3.
Erika yulianti safitri
Pilihan
|
Prioritas
|
|
Klasifikasi
jabatan
|
Jenis jabatan
|
|
Relawan
|
Perawat
|
Pertama
|
Tenaga
sosial pengajar
|
Konselor
|
Kedua
|
4.
Isti aristiani
Pilihan
|
Prioritas
|
|
Klasifikasi
jabatan
|
Jenis jabatan
|
|
Pemimpin
lembaga
|
Kepala sekolah
|
Pertama
|
Pegawai
LP
|
Keoala staf LP
|
Kedua
|
5.
Rona pertiwi
Pilihan
|
Prioritas
|
|
Klasifikasi
jabatan
|
Jenis jabatan
|
|
Tenaga
Pengajar
|
Guru Seni
|
Pertama
|
Perdagangan
|
Pemasaran Produk
|
Kedua
|
BAB III
KESIMPILAN
KESIMPILAN
3.1 Kesimpulan
Dalam
pemilihan karir juga individu memiliki banyak peluang yang dapat ia pilih. Jika
peluang itu dapat dipertimbangkan dan diputuskan dengan benar maka individu
akan bekerja dengan senang hati tanpa adanya paksaan dari pekerjaan yang ia
jalani, karena terdapat kesesuaian antara kemampuan dan minat dari individu
tersebut. Oleh karena itu konselor mengarahkan
kesesuaian pemilihan karir diperlukan serangkaian tes dan bimbingan secara baik
untuk mengarahkannya. Tes dan bimbingan pemilihan karir ini dapat dilakukan dan
merupakan tugas dari guru pembimbing untuk mengarahkannya. Dengan demikian,
para peserta didik yang akan melanjutkan study atau yang akan terjun langsung
kedunia kerja tentu membutuhkan
bimbingan karir secara bijaksana.
3.2 Saran
Dalam kesempatan ini, saya sangat
mengharapkan saran atau kritik atas kekurangan maupun kesalahan baik dari segi
bahasa maupun pembahasannya. Maka dari itu saya mengharapkan sekali kritik dan
saran dari teman-teman maupun dosen dan
para pembaca agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Saya
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dosen dan semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini atas saran dan kritiknya.s
ciiieee muslimin looo
ReplyDelete