DISIPLIN KELAS
Pendahuluan
Pada modul ini anda akan mempelajari salah satu kegiatan
penting dari manajemen kelas yaitu membina disiplin kelas. Pembinaan disiplin
kelas perlu menjadi perhatian kita sebagai guru, karena kelas yang disiplin
akan menunjang efektifitas proses pembelajaran yang dilakukan. Meteri dalam modul ini meliputi pengertian dan pentingnya
disiplin kelas, pembinaan disiplin kelas, perbedaan disiplin kelas dengan
displin sekolah serta faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kelas dan cara
mengatasinya.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Menyebutkan salah satu batasan tentang disiplin kelas.
2. Menjelaskan pentingnya disiplin kelas.
3. Menjelaskan cara membina disiplin kelas.
4. Menunjukan perbedaan displin kelas dengan displin sekolah.
Dengan menguasai tujuan
modul ini anda akan lebih percaya diri dan akan lebih terampil dalam mengelola
prilaku siswa anda, sehingga terbina disiplin kelas yang lebih baik. Sesuai dengan kompetensi yang akan anda capai, modul ini
akan membahas kegiatan belajar ( KB )
yaitu :
Kegiatan
Belajar : membahas
disiplin kelas dan cara pembinaannya.
Agar Anda berhasil
menguasai kompetensi yang diharapkan, kerjakanlah setiap latihan / tugas yang
diberikan dengan displin. Disiplin hanya dikuasai diantaranya melalui kepatuhan
akan aturan-aturan yang diberikan. Sebagai seorang guru tentu Anda telah
mempunyai displin diri yang tinggi dan akan mempermudah menguasai modul ini.
Selamat Belajar …!
Pengantar
Seperti yang telah dikatakan pada bagian pendahuluan,
kita sebagai seorang guru perlu memperhatikan disiplin kelas pada waktu kita
mengajar, karena kelas yang disiplin akan membantu proses pembelajaran secara
efektif. Untuk itu kita perlu mempunyai pengetahuan dan keterampilan
dalam membina disiplin kelas.Uraian materi berikut ini akan membekali Anda
untuk mengetahui apa itu disiplin kelas, mengapa disiplin kelas itu penting dan
bagaimana membina disiplin kelas tersebut serta apa bedanya dengan disiplin
sekolah.
Dengan mempelajari materi tersebut dengan sungguh-sungguh
serta melakukan tugas / latihan yang diberian dengan serius, Anda akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian disiplin kelas
2. Menjelaskan pentingnya disiplin kelas
3. Menjelaskan cara membina disiplin kelas
4. Dapat membedakan disiplin kelas dengan disiplin sekolah.
Penguasaan Anda akan tujuan tersebut, diharapkan membantu
Anda dalam kegiatan mengelola kelas dan kegiatan pembelajaran secara efektif
dan efisien
Materi
1.
Pengertian
Disiplin dan Displin Kelas.
Kata-kata
disiplin tidak asing lagi bagi Anda, bahkan mungkin telah sering Anda terapkan
dalam kehidupan sehari-hari disekolah, namun demikian ada baiknya kita kaji
kembali. sebelum kita memberi batasan tentang apa yang dimaksud dengan
disiplin, mari kita lihat contoh prilaku berikut ini :
a.
Anda
datang kesekolah sebelum jam belajar dimulai.
b. Kepala sekolah datang sebelum siswa masuk kelas.
c. Ketika lonceng tanda masuk berbunyi siswa berbaris dimuka
kelas.
d. Siswa masuk kelas satu persatu denga tertib.
e. Apabila guru menjelaskan pelajaran siswa mendengarkan dengan
baik.
Bila Anda cermati contoh-contoh prilaku di atas, tersirat
ada 2 hal penting yang terkandung didalamnya, apakah Anda dapat menunjukan kedua hal tersebut, apakah pada setiap prilaku Anda menemukan
adanya aturan dan kepatuhan terhadap aturan,
jika ya berarti anda telah mampu mengenal indikator disiplin.
Memang pada setiap prilaku tersebut ada aturan dan
kepatuhan akan aturan tersebut. Datang kesekolah sebelum jam belajar dimulai,
berbaris jika lonceng tanda masuk berbunyi dan masuk kelas satu persatu serta
mendengarkan guru yang mengajar adalah aturan-aturan yang perlu ditaati sebagai
seorang pegawai negeri dan sebagai siswa. Berdasarkan alasan tersebut Anda
tentu telah dapat - menyimpulkan, bahwa displin secara umum adalah kepatuhan
/ ketaatan akan aturan aturan. Disamping pengertian tersebut, kita lihat pengertian
disiplin, menurut Darmodiharjo (1983), disiplin adalah sikap mental yang
mengandung kerelaan hati untuk mematuhi semua ketentuan dan norma yang berlaku
dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Pada pengertian displin yang kedua Anda dapat melihat,
bahwa kepatuhan akan aturan dan norma tersebut , didasarkan atas kerelaan hati
atau kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Secara lengkap dapat kita rumuskan pengertian disiplin yaitu sikap mental yang
mencerminkan kepatuhan / ketaatan akan aturan–aturan dan norma yang
didasarkan atas kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab .
Berdasarkan pengertian tersebut, mari kita lihat apa yang
dimaksud dengan disiplin kelas. Sebagai seorang guru Anda tentu dapat membuat
sendiri pengertian disiplin kelas, karena sudah sering terlibat dalam mengelola
prilaku siswa dalam kelas. Untuk memudahkan Anda menyimpulkan pengertian
tersebut mari kita amati terlebih dahulu ilustrasi berikut.
2. Pentingnya Disiplin Kelas
Setelah
Anda memahami apa yang dimaksud dengan disiplin kelas, kita akan melihat
mengapa disiplin kelas itu penting kita perhatikan dalam proses pembelajaran.
Menurut Kingsburi (1981) disiplin
penting bagi siswa, karena melalui disiplin siswa sanggup mengembangkan
potensinya dan mengetahui mana yang hak dan nama yang menjadi tanggung jawabnya
nanti, bila telah dewasa. Coba Anda perhatikan bila kelas yang Anda ajar
tertib, semua anak tahu akan tugas dan tanggung jawabnya dan mengikuti
aturan-aturan yang ada, maka kondisi ini memberikan kesempatan yang lebih
banyak bagi Anda untuk memfasilitasi / membimbing proses belajar siswa,
sehingga siswa dapat berkembang lebih maksimal. Sebaiknya bila kelas Anda
tidak tertib / tidak displin, maka waktu Anda lebih banyak digunakan untuk
menertibkan kelas atau menangani masalah-masalah perilaku siswa yang
menyimpang, sehingga proses pembelajaran siswa kurang maksimal dan siswa tidak
dapat mengembangkan potensinya dengan optimal. Di samping itu bila kita lihat
kaitannya dengan pembinaan hak dan kewajiban akan tampak bahwa, apabila
siswa dari awal dibiasakan mamatuhi / mentaati aturan-aturan yang berlaku dalam
kelas, maka dia akan tahu apa prilaku yang boleh atau baik dilakukan dan apa
pula yang tidak boleh dilakukan. Dengan pembinaan disiplin yang baik anak akan
mengetahui secara bertahap apa yang menjadi hak dan apa yang merupakan
kewajiban sebagai seorang warga negara nanti. Sebagai seorang siswa kewajibannya
adalah belajar dan sebagai haknya adalah mendapatkan bimbingan dan perhatian
dalam mengkuti pendidikannya. Oleh karena itu disiplin kelas tersebut sangat
membantu siswa dalam mengembangkan potensinya dan membiasakan siswa tahu akan
hak dan kewajibannya nanti sebagai warga negara.
Selanjutnya
Kingsburi (1981) menyatakan bahwa disiplin apakah memuaskan atau tidak
memuaskan berpengaruh langsung pada keberhasilan pengajaran, hasil belajar
siswa dan reputasi sekolah. Bila siswa menpunyai ketaatan yang tinggi terhadap
aturan-aturan kelas atas dasar kesadaran sendiri akan memungkinkan terciptanya
iklim belajar yang kondusif, sehingga siswa akan merasa senang dan termotivasi
belajar. Hal ini akan berdampak kepada hasil belajar dan keberhasilan
pembelajaran.
Sebaliknya
bila siswa kurang mentaati aturan-aturan dalam kelas, seperti suka ribut pada
saat guru menjelaskan pelajaran, tidak memperhatikan guru, asik mengganggu
teman yang serius belajar akan menjadikan situasi kelas kurang kondusif dan
kurang menyenangkan untuk belajar. Kondisi ini akan mempengaruhi pada proses
dan hasil belajar siswa serta efektivitas pembelajaran.
Trauber
(1985) menyatakan bahwa displin kelas yang baik merupakan syarat untuk
efektifnya interaksi belajar mengajar. Pentingnya disiplin kelas ini juga
dikemukakan oleh Danielson (1996) yang menyatakan bahwa belajar tidak mungkin
terjadi jika prilaku siswa tidak terkendali atau tidak disiplin. Coba Anda
bayangkan jika siswa-siswa di kelas Anda berjalan kian kemari, tidak
mengerjakan tugas yang Anda berikan dan asyik bermain, Apakah Anda akan dapat membelajarkan mereka ?. Tentu sulit bagi
Anda untuk mengelola pembelajaran dengan situasi yang demikian.
Pentingnya
displin kelas ini juga dikemukakan oleh Suwarni (1998) yang menyatakan karena umumnya
kelas-kelas dinegara kita umumnya siswanya banyak, maka sangat diperlukan
adanya kerpatuhan siswa akan aturan-aturan dalam kelas, sehingga kelas dapat
menjadi lebih tertib.
Selanjutnya
Suwarni juga menyatakan bahwa kebiasaan untuk mentaati aturan-aturan dalam
kelas akan memberi dampak bagi kehidupan siswa dalam masyarakat. Siswa yang
terbiasa mentaati aturan-aturan dalam kelas akan cendrung mentaati
aturan-aturan dalan masyarakat. Dengan demikian jika Anda membiasakan siswa
mematuhi atau mentaati aturan-aturan sekolah dengan kesadaran sendiri, ketika
diluar kelaspun akan terbiasa berprilaku sesuai dengan aturan lingkungannya.
Mengingat
pentingnya displin kelas tersebut, kita sebagai seorang guru perlu berusaha
menciptakan atau membina disiplin kelas tersebut supaya proses pembelajaran
dapat dilakukan secara efektif. Berikut ini Anda dapat mempelajari beberapa
usaha yang dapat dilakuan untuk membina disiplin kelas.
Itulah
beberapa alasan mengenai pentingnya displin kelas dan Anda dapat
memperkaya alasan tersebut dengan mendiskusikan bersama teman atau berdasarkan
pengalaman Anda sendiri.
Tuliskan
jawaban hasil diskusi Anda pada tempat yang disediakan ini.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Pembinaan disiplin kelas
Setelah
Anda mengetahui apa itu disiplin dan mengapa disiplin kelas itu penting
kegiatan berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah bagaiamana membina disiplin
kelas tersebut. Uraian berikut ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan
tersebut.
Sesuai
dengan karakteristik anak Sekolah Dasar yang masih suka meniru, maka salah satu
yang dianggap ampuh untuk membina displin kelas adalah :
a.
Pemberian
Contoh Prilaku Disiplin dari Guru
Guru adalah merupakan tokoh identifikasi bagi siswa SD.
Prilaku guru yang tampak nyata bagi siswa akan cepat di contoh atau ditiru.
Anak lebih mudah dibina kebiasaannya melalui contoh kongkrit yang dilihatnya
sehari-hari. Pemberian contoh nyata merupakan alat pendidikan yang lebih
efektif dalam pembentukan sikap, begitu juga halnya dengan sikap disiplin. Oleh
karena itu, jika Anda ingin kelasnya disiplin mulailah dari Anda sendiri yang
bersikap disiplin.
Misalnya :
1.
Jika
Anda ingin siswanya datang tepat waktu, maka Anda sendiri membiasakan
diri datang lebih awal dari siswanya.
2.
Jika
Anda ingin siswanya mengerjakan tugas yang Anda berikan dengan baik, maka
Anda sendiri terlebih dahulu melaksanakan pembelajarannya dengan baik,
tidak asal jadi saja. Misalnya pelajaran dijelaskan dengan baik,
tugas-tugas siswa diperiksa dengan teliti, siswa yang memerlukan
bimbingan Individual Anda bantu dan seterusnya.
3.
Jika
Anda ingin siswanya berpakaian rapi datang ke sekolah, maka Anda sendiri
terlebih dahulu membiasakan diri selalu rapi.
4.
Itulah
beberapa contoh perilaku disiplin dari guru. Anda dapat membuat contoh-contoh
lain dan mencoba menerapkan sendiri di kelas.
Ada yang perlu Anda ingat dalam pemberian contoh ini agar
lebih efektif yaitu contoh prilaku yang ditampilkan, jangan dibuat-buat, tetapi
haruslah alamiah dan mendarah daging dalam diri Anda . Kalau ada terkesan
prilaku tersebut dibuat buat anak tidak akan menerimanya. Oleh karena
itu, jika alternatif ini akan digunakan dalam pembinaan disiplin kelas, guru
harus betul-betul berusaha memiliki sikap disiplin tersebut.
b.
Menetapkan
dan Mengkomunikasikan standar tingkah laku
Aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas yang telah
ditetapkan dikomonikasikan kepada siswa semenjak dari awal. Dengan demikian
siswa akan mengetahui dan mempunyai pedoman cara berprilaku dalam kelas dan
dapat mengontrol tingkahlakunya. Coba Anda bayangkan bagaimana prilaku siswa
pada kelas yang tidak mengkomunikasikan aturan-aturan kelas pada siswa.
Bandingkan pula dengan prilaku siswa yang mempunyai pedoman standar
tingkahlaku. Anda mungkin mengatakan bahwa kelas yang mempunyai standar
tingkahlaku akan lebih tertib dari yang tidak mempunyai atau tidak mengetahui
aturan-aturan kelasnya.
Jadi untuk membina disiplin kelas aturan-aturan/standar perilaku perlu ditetapakan dan dikomonikasikan kepada
siswa.
Untuk mendapatkan atau mengembangkan
aturan-aturan/standar tingkahlaku yang akan diberlakukan supaya lebih diterima
dan diikuti oleh siswa. Jones dan Jones (1998) mengemukakan bahwa yang perlu
diperhatikan guru adalah :
1.
Siswa
perlu dilibatkan dalam mengembangkan standar tingkahlaku yang digunakan
dalam kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diberlakukan kepada siswa
di kelas, jangan Anda tetapkan sendiri, tetapi bicarakanlan dengan siswa
sebelum diberlakukan.
2.
Aturan
yang dibuat perlu dinyatakan secara jelas. Artinya perumusan standar perilaku itu tidak meninbulkan keraguaan siswa
menafsirkannya, sehingga dapat diikuti dengan mudah tanpa ragu-ragu.
Misalnya angkatlah tangan bila akan bertanya pada guru.
3.
Walaupun
penting menyatakan tingkahlaku yang diharapkan dengan jelas,
kembangkanlah sedikit mungkin. Maksudnya janganlah anda membuat aturan-aturan
standar tingkah laku terlalu banyak, tetapi kembangkanlah yang
penting-penting saja.
4.
Siswa
hendaklah menunjukan dengan jelas penerimaaan mereka tentang standar
tingkahlaku yang disetujui oleh kelompok/kelas. Maksudnya aturan-aturan
yang akan diperlakukan pada kelas Anda, hendaknya betul-betul yang telah
disetujui atau disekapati oleh siswa untuk mengikutinya.
5.
Karena
standar tingkahlaku ditetapkan dalam lingkup sekolah, mungkin bertentangan
dengan pengalaman siswa di luar sekolah, maka perlu memonitor tingkahlaku siswa
dan mendiskusikannya dengan mereka untuk menyakinkan bahwa tingkahlaku itu
konsisten dengan standar tingkah laku kelas.
6.
Siswa
akan lebih mungkin mentaati aturan-aturan, jika mereka tahu bahwa aturan
tersebut diterima oleh orang tua mereka atau kelompoknya. Jadi aturan-aturan
/standar tingkahlaku yang diberlakukan kepada siswa agar lebih dipatuhi
hendaknya disetujui oleh orang tua siswa.
Setelah
Anda mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangakan
aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas lalu bagaiamanakah caranya melibatkan
siswa dalam mengembangkan aturan-aturan kelas tersebut.Anda sebagai guru
mungkin telah menerapkannya dengan baik, namum demikian kita lihat pendapat
Jones dan Jones (1998).
Pertama
sekali guru membantu siswa mendiskusikan mengapa penting mengembangkan standar
tingkahlaku bagi semua anggota kelas dan menyetujui untuk mematuhinya. Untuk
merangsang terjadinya diskusi tersebut anda dapat mengajukan pertanyaaan
mengapa orang dewasa mempunyai aturan-atuan dan mematuhi, seperti mematuhi
aturan lalulintas, membayar pajak dan saling hormat menghormati satu sama lain.
Melalui diskusi ini Anda membimbing siswa sampai menyadari perlunya
aturan-aturan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat/berkelompok atau kelas.
Selanjutnya
anda meminta siswa membuat suatu daftar standar tingkahlaku yang mereka anggap
penting dan dipilih bersama beberapa diantaranya untuk disepakati. Tahap
berikutnya anda membimbing diskusi untuk memperjelas masing-masing aturan dan
tanyakan pada siswa apakah mereka menerima dan akan mematuhi standar
tingkahlaku tersebut.
Tahap
terakhir Anda memonitor prilaku siswa sehari-hari dan membantu siswa mengingat
kembali standar tingkahlaku yang telah diterimanya, jika terjadi penyimpangan
dari standar tersebut
c.
Menerapkan
aturan secara fleksibel
Aturan yang telah disepakati untuk diterapkan hendaklah
diterapkan secara fleksibel supaya siswa tidak merasa tertekan (Suwarni,
1998).Misalnya Anda meminta siswa mengerjakan tugas-tugas dalam jangka waktu 45
menit, tetapi sebagian besar siswa belum lagi dapat menyelesaikannya. Dalam
kondisi tersebut Anda perlu menambah waktu penyelesaian, sehingga siswa tidak
merasa tertekan.
d.
Menetapkan
dan mengkomunikasikan prosedur teertentu pada siswa.
Agar kelas dapat berjalan dengan tertib dan tidak banyak
keraguan dalam diri siswa perlu disepakati dan dikomunikasikan pada siswa cara
berprilaku khusus yang akan membantu ketertiban kelas. Misalnya bagaimana
prosedur kalau akan bertanya sedang dalam kegiatan belajar, bagaimana
cara penyerahan tugas-tugas , bagaimana cara meminta izin keluar kelas
dan bagaiamana cara berpartisipasi dalam kerja kelompok atau diskusi. Prosedur
teknis tersebut perlu diberitahukan kepada siswa permulaan tahun ajaran atau
permulaan semester.
Dengan diketahuinya prosedur yang jelas siswa
tidak akan banyak bertanya tanya sehingga akan dapat mengurangi waktu
dalam menangani masalah manajemen kelas. Emmer ( 1984) mengatakan
apabila aturan dan prosedur diikuti siswa dapat membuat manajemen kelas menjadi
efektif. Manajemen kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi
kegiatan instruksional yang efektif ( Weber, 1977).
e.
Memonitor
tingkahlaku siswa
Untuk menjaga agar siswa tetap bertingkah laku baik, Anda
perlu memonitor tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pada waktu penyajian pelajaran, anda hendaklah berdiri pada tempat yang tepat,
agar dapat melihat semua siswa dengan mudah. Pada waktu siswa mengerjakan
tugas, Anda memonitor dengan berkeliling ke tempat siswa bekerja.
f.
Konsisen
terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan
Agar disiplin kelas terbina dengan baik hendaklah
dilaksanakan dengan konsisten. Maksudnya, bila mengkomunikasikan
aturan-aturan dan prosedur yang akan diikuti Anda tetap selalu
melakukannya dengan cara yang sama..Jangan sekali
diberlakukan sekali tidak tetapi tetaplah memberikan
perlakuan yang sama pada semua anak dalam penerapannya.
Contoh apabila Anda telah menyampaikan kepada siswa,
apabila terlambat tidak boleh masuk kelas, maka siapa saja yang terlambat hari
ini, besok, seterusnya tidak boleh masuk kelas. Penerapan aturan-aturan
tersebut tetap diberlakukan kepada siapa saja dan kondisi apa saja bagi siswa
Anda.
g.
Memelihara
Perilaku yang Baik
Prilaku siswa yang telah baik atau sesuai dengan standar
tingkah laku dan norma-norma yang berlaku perlu Anda beri penguatan (
reinsforcement). Misalnya dengan mengucapkan kata-kata bagus, benar, baik
sekali atau menganggukkan kepala tanda menyetujui prilakunya, atau semyuman
yang memperlihatkan kita menyenangi prilakuyang ditampilkannya. Contoh-contoh respon tersebut akan berdampak
positif bagi siswa. mungkin
mempunyai contoh respon lain yang telah Anda praktekan selama ini atau diskusikanlah dengan teman cara-cara
pemberian penguatan lainnya pada siswa yang telah disiplin. Hal yang perlu Anda
ingat, janan acuh saja atau tidak menberikan penguatan sama seakali terhadap
prlaku siswa yang sudah bai, apabila Anda ingin siruasi kelas Anda tetap
disiplin. Hasil penelitian O. Leari (1977) menunjukan bahwa penguatan sosial
seperti menunjukan perhatian, senyuman, anggukan kepala, penghargaan dan
hubungan serta reta dekat dengan siswa dapat menimbulkan dan menjga prilaku
siswa yang baik.
Cara lain Untuk mendorong siswa tetap berprilaku lain
adalah dengan memberikan hadiah-hadiah kecil sesuai dengan anak-anak SD,
seperti bila siswa Anda nmengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, anda dapat
membagi-bagikan permen pada mereka atau alat-alat tulis yang pakai
gambar-gambar lucu. Hal ini akan memotivasi siswa untuk tetap berprilaku baik.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina
disiplin kelas supaya lebih baik dan diskusikanlah dengan teman cara-cara
lainnya yang mungkin Anda lakukan sesuai dengan kondissi sekolah Anda.
Demikianlah uraian
mengenai disiplin kelas dan pembinaannya mudah-mudahan Anda tidak mengalami
kesulitan dalam memahaminya. Untuk memudahkan pemamhaman Anda kerjakanlah
latihan berikut, baik secara individual maupun secara kelompok.
Latihan
Untuk menguji tingkat
pemahaman anda terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah tes berikut ini. Tes ini terdiri dari tes
objektif dan tes essay.
Tes Objektif.
Bacalah setiap
pernyataan / pertanyaan dengan cermat dan berilah tanda silang (X) pada nomor
alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat.
1. Dalam kata disiplin tercermin 3 aspek penting yaitu :
a.
Keinginan,
atruran, kepatuhan.
b.
Aturan,
kepatuhan, kesadaran sendiri.
c.
Kesadaran,
kepatuhan, tugas
d.
Tanggung
jawab , kepatuhan, aturan.
2. Yang manakah dari pernyataan berikut yang mencerminkan perilaku disiplin.
a.
Guru
memarahi siswa karena penanya hilang
b.
Pada
waktu permulaan tahun ajaran sekaloh Ani selalu memakai baju baru
c.
Setiap
malam Ani disuruh mengulang pelajaran oleh ibunya
d.
Kalau
ingin menyeberang jalan Ani selalu pergi ketempat yang disediakan untuk
menyeberang.
3. Displin kelas dapat diartikan sebagai :
a.
Tingkat
kepatuhan siswa pada guru
b.
Displin
yang ditunjukan siswa
c.
Kepatuhan
dan ketaatan siswa atas kesadaran sendiri terhadap aturan kelas
d.
Usaha
guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif
4. Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena :
a.
Perilaku siswa akan menggangu temannya
b.
Perilaku siswa umumnya sulit untuk diatur
c.
Tingkat
disiplin masarakat rendah
d.
Dapat
membantu pengembangan potensi siswa secara maksimal
Tes
Essay
1. Berdasarkan kata kunci dalam disiplin, rumuskanlah dengan
kalimat Anda sendiri pengertian disiplin tersebut.
2. Buatlah 2 contoh prilaku siswa yang menunjukan sikap disiplin kelas dan 2 contoh sikap siswa
yang tidak patuh terhadap aturan-aturan sekolah (diluar contoh yang telah diberikan ).
3. Diskusikanlah dengan teman Anda alasan pentingnya
disiplin kelas (diluar
yang telah dikemukakan dalam uraian materi ini ).
4. Kemukakanlah cara-cara yang pernah Anda lakukan dalam
membina displin kelas Anda dan apakah cara yang dilakukan tersebut berhasil
menciptakan disiplin kelas.
5. Buatlah rangkuman materi kegiatan belajar satu dan
setelah itu, bandingkanlah dengan rangkuman berikut. Dengan membuat dan membaca
rangkuman kegiatan materi ini diharapkan anda merasa lebih mantap menguasai
materi disiplin kelas.
Rambu-rambu
Jawaban
Pada pengertian displin yang kedua Anda dapat melihat,
bahwa kepatuhan akan aturan dan norma tersebut , didasarkan atas kerelaan hati
atau kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Secara lengkap dapat kita rumuskan pengertian disiplin yaitu sikap mental yang
mencerminkan kepatuhan / ketaatan akan aturan–aturan dan norma yang
didasarkan atas kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab.
Rangkuman
Secara umum disiplin
dapat diartikan sebagai sikap kepatuhan dan ketaatan akan aturan-aturan / norma
yang telah ada atas kesadaran sendiri.
Disiplin kelas perlu
diperhatikan guru karena :
1. Disiplin kelas yang tinggi membantu perkembangan potensi
siswa secara maksimal.
2. Membantu siswa mengetahui hak dan kewajibannya nanti bila
dewasa.
3. Berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, hasil belajar
siswa, dan reputasi sekolah.
4. Disiplin kelas yang tinggi merupakan syarat efektifnya
interaksi belajar mengajar.
5. Disiplin kelas yang tinggi sangat membantu pengelolaan
kelas yang siswanya banyak.
Displin kelas yang
tinggi dapat dibina melalui :
1. Pemberian contoh perilaku displin dari guru
2. Menetapkan dan mengkomunikasikan aturan-aturan/standar
tingkahlaku yang dikembangkan sendiri oleh siswa.
3. Memonitor secara kontinu standar tingkahlaku yang
disetujui siswa
4. Menerapkan aturan-aturan / standar prilaku secara
fleksibel
5. Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur dalam melakukan
kegiatan tertentu pada siswa.
6. Konsisten dalam menerapkan aturan dan perosedur yang
telah disekapati.
7. Memberikan penguatan perilaku siswa yang sudah baik secara verbal maupun
non verbal.
Daftar
Pustaka
Timbal
Balik
Cocokkanlah jawaban Anda
dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir modul ini.
Untuk menilai tes essay pedomani cara penskoran berikut. Setiap butir tes essay
diberi skor sepuluh. Pemberian skor didasarkan pada aspek kelengkapan jawaban
yang Anda berikan. Untuk tes obyektif yang betul anda beri skor 1, kemudian
dijumlahkan, bagi dengan 5 dan dikalikan dengan 100%. Skor tes essay
dijumlahkan semuanya dan dibagi 50, kali 100%. Sesudah itu skor persentase
kedua tes dijumlahkan dan bagi dua. Skor itulah yang menunjukkan tingkat
penguasaan Anda terhadap kompetensi yang diharapkan.
R u m u
s Tingkat penguasaan = jumlah skor / 10 x 100%
Interpretasi penguasaan
yang dicapai
90% - 100%
= baik sekali
80% -
89% =
baik
70% -
79% =
cukup
<
70%
= Kurang
Apabila tingkat
penguasaan Anda mencapai 80% keatas, bagus, Anda telah memahami
materi kegiatan 1 dengan baik, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2.
Apabila tingkat penguasaan Anda dibawah 80% Anda hendaklah mengulangi kegiatan
belajar 1 terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.
No comments:
Post a Comment