Wednesday, March 11, 2015

identifikasi masalah BK KARIER



1.      Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan identifikasi masalah, langkah awal yang dilakukan konselor  yaitu mempersiapkan perencanaan wawancara. Seperti mengumpukan sempel, menentukan siapa yang akan kita observasi didalam kelas, menentukan beberapa jumlah siswa yang akan kita observasi. Setelah itu konselor melakukan identifikasi seperti mengumpulkan siswa yang akan kita berikan lembar kerja konseli yaitu : Ana Pratiwi Mardatila, Asih Sekar Ningrum, Antika Atsna Rafalesia, Nadia Yolanda, Nur Azizah Agustina. Langkah selanjutnya mengumpulkan biodata-biodata objek yang akan diteliti dan data-data penting yang berhubungan dengan konseli seperti mengumpulkan Lapor dan Ijazah konseli.

2.      Diagnosis
setelah konselor melakukan identifikasi Masalah kepada konseli mengumpulkan biodata-biodata, data-data konseli, konselor melakukan Diagnosis masalah. Seperti masalah-masalah yang dimiliki dan di hadapi klien. Ciri-ciri permasalahan yang muncul pada diri klien, kekurangan klien dari pelajaran yang sudah di tempuh ataupun permasalahan dalam memilih jurusan ketika melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Dari beberapa objek yang diteliti ada beberapa macam masalah yang di alami oleh konseli, masalah-masalah yang berbeda dan berbagai macam yang di alami oleh konseli. Tetapi dari beberapa masalah tersebut KONSELOR mengambil satu permasalahan yang menurut konselor perlu di selesaikan. Permasalahan yang di alami konseli adalah ISTI ARISTIANI yang memiliki masalah salah dalam memilih JURUSAN. Konseli memilih jurusan kedokteran karena di tuntut oleh orang tuanya, dimana orang tuanya yang memiliki latar belakang KESEHATAN. Isti aristiani memilih jurusan kedokteran bukan karena dirinya sendiri, sebenernya istiaristiani ingin memilih jurusan EKONOMI, jurusan ekonomilah yang sebenernya di inginkan, karna keinginan orang tuanya isti aristiani mengikuti keinginan orang tuanya. Karna ketidak sukaan istiaristiani dalam belajar di fakultas kedokteran isti belajar kurang maksimal belajarnya hanya sekedar belajar dan terkadang tidak pernah kuliah tetapi pergi maen dengan kawan-kawannya. Dari masalah tersebut konselor memberikan arahan kepada konseli untuk memilih lebih matang lagi dalam memilih jurusan demi masadepannya. Setelah konselor mendiagnosis konseli konselor mempersiapkan apa yang akan di lakukan guna untuk membantu permasalahan konseli.

3.      Prognosis ( Pelaksanaan )
Di tahap prognosis ini, konselor menentukan cara atau pelaksanaan konseling seperti konselor memberikan arahan atau langkah-langkah dalam proses konseling, cara pengisian kuisioner yang akan di sisi oleh konseli. Selain itu konselor membuat perencanaan memberikan layanan konseling individual yang bertujuan konseli mampu memahami permasalahan yang ada dalam diri sehingga konseli dapat memecahkan masalahnya secara mandiri. Dalam proses pengisian kuis sioner dilaksanakan di pelataran depan plang FKIP UNIVERSUTAS LAMPUNG dengan metode kelompok
4.      Treatmen
Trietmen yang akan dilakukan oleh konselor yaitu konselor menentukan teori yang akan dilakukan seperti menggunakan teori HOLLAND yang berhubungan dengan permasalahan dalam memilih jurusan. Setelah itu konselor melakukan tindakan, trietmen, penanganan seperti melakukan tindakan yang berhubungan dengan klien. Trietmen yang di lakukan konselor untuk konseli yaitu dengan cara layanan konseling individu. Klien di tuntut untuk mengevaluasi, memahami dirinya sendiri. Klien di tuntut untuk sadar apa yang di lakukan saat ini dan konsli harus punya pilihan dan tujuan buat masa yang akan dating.
5.      Evaluasi
evaluasi, dimana konselor melakukan evaluasi. Dan tindakan-tindakan yang sudah di lakukan klien. Setelah itu konselor bias menentukan kesiapan atau penempatan yang cocok bagi klien seperti memilih jurusan yang sesuai dengan diri klien. Misalnya setelah konseli selesai dalam pengisian lembar kerja yang di berikan oleh konselor yang bertujuan melihat jurusan apa yang cocok di ambil yang sesuai dengan dirinya. Setelah konselor dan konseli tau mana yang harus di ambil. Konselor menawarkan kepada klien misalnya: setelah pengisian lembar kerja konseli ternyata hasilnya kamu memang cocok di bidang jurusan EKONOMI bukan di KEDOKTERAN. Sekarang kamu yang bisa mengambil keputusan apakah kamu akan mengambil jurusan yang sesuai dengan dirimu atau tidak silahkan dipilih, setelah itu KONSELI mengambil keputusan dan menandatangani lembar kerja konseli bahwa dirinya akan pindah jurusan KEDOKTERAN ke jurusan EKONOMI BISNIS
6.      Follow Up
konselor melakukan folloup dengn cara melihat perkembangan-perkembangan yang ada pada konseli, seperti perubahan-perubahan yuang positif terhadap konseli. Missalnya dalam menentukan jurusan apakah sudah sesuai dan objektif sesuai dengn dirinya

No comments:

Post a Comment